-->

08 June 2022

Ziarah dan Wisata PAC IPNU IPPNU PAC Bansari

Agenda dari Departemen Dakwah IPNU IPPNU PAC Bansari menggelar perjalanan ziarah ke makam pendiri IPNU dan IPPNU.

Rabu-Kamis, 2-3 Maret 2022 perjalanan dimulai pukul 20.00 WIB dengan titik pemberangkatan di Gedung MWC NU Bansari dan ziarah kali ini diikuti oleh 27 Kader IPNU IPPNU PAC Bansari. 

Tujuan pertama adalah ke makam Ki Ageng Makukuhan yang beralamat di Kedu Temanggung, yang kedua ke makam Gunung Pring, yang ketiga ke makam pendiri IPNU yaitu KH Tolchah Mansoer yang beralamat di Dongkelan Kauman, Tirtonirmolo, Bantul, Yogyakarta, dan tujuan ke-empat adalah ke makam pendiri IPPNU yaitu Nyai Hj Umroh Mahfudzoh yang beralamat di Tempelsari, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta.


Alhamdulillah dengan khusyu' peziarah menyelesaikan ziarahnya di 2 makam sampai pukul 01.00 WIB Selebihnya setelah selesai ziarah, rombongan melakukan tour ke Pantai Drini Gunung Kidul dan ke Tebing Breksi.

Satu setengah hari melakukan perjalanan ke Yogyakarta alhamdulillah diberikan kelancaran dan selamat sampai dirumah masing-masing.

Tujuan diadakannya ziarah adalah guna untuk memberi semangat para kader dalam ber-IPNU IPPNU dan dapat memajukan PAC Bansari khususnya di ranah IPNU IPPNU. 

Turba PAC IPNU IPPNU Kec. Bansari Klke Ranting Se-Bansari



IPNU IPPNU PAC Bansari tahun 2021-2023 melaksanakan agenda sesuai proker atau program kerja yaitu Turba ke ranting-ranting di Kecamatan Bansari. Turba ini dimulai pada hari Rabu, 02 Maret 2022 dengan dibagi ke dalam tiga kelompok, diantaranya:

Kelompok 1 :- Ranting Campuranom, 

                        - Ranting Mranggen Tengah

                        - Ranting Balesari 

                        - Ranting Purborejo

Kelompok 2 : -Ranting Mojosari

                        - Ranting Rejosari

                        - Ranting Mranggen Kidul

                        - Ranting Bansari

Kelompok 3 : Ranting Candisari

                        - Ranting Gentingsari

                        - Ranting Gunungsari

                        - Ranting Tlogowero


Alhamdulillah, Turba di tahun ini bisa selesai pada hari Rabu, 9 Maret 2022 dengan merata menginjakkan kaki ke semua ranting.

Tujuan adanya turba yaitu mempererat jalinan silaturahmi dan komunikasi antara PAC dan Ranting, dan juga saling berdiskusi ketika ada kendala tantangan dalam menjalankan organisasi IPNU IPPNU di wilayah ranting.

Kesuksesan PAC dapat dilihat dengan berjalan aktifnya ranting-ranting yang ada di Kecamatan Bansari. Dengan semangat kebersamaan antar pengurus, IPNU IPPNU akan terus bisa berkembang dan maju.

MWC NU Bansari Gelar Peringatan Harlah Nahdlatul Ulama ke-96




Hari Minggu (27/2/2022) MWC NU Bansari menggelar serangkaian acara yang terfokus untuk memperingati Harlah Nahdlatul Ulama ke-96 di Lapangan Taman Budaya Desa Tanurejo Kecamatan Bansari. Diawali dengan Apel Akbar yang diikuti oleh seluruh kader di NU mulai dari Pengurus NU, Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, Banser, IPNU, IPPNU, serta juga lembaga-lembaga NU se-Bansari. 

Apel ini juga di hadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Temanggung selaku mewakili Bupati Kabupaten Temanggung dan juga dihadiri oleh Muspika Kecamatan Bansari. Melalui sambutan Bupati yang dibacakan oleh Bapak Agus Sujarwo, beliau menyampaikan bahwa khidmat adalah kata kunci NU berdiri dan pergerakannya selama ini.

"Para kyai membentuk NU bertujuan untuk berkhidmat kepada agama dan tanah air. Pertama, khidmat untuk agama, NU memang lahir dari para pemuka agama yang nahdoh atau bangkit dengan tujuan untuk melestarikan Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah di Indonesia dan dunia. Kedua, khidmat untuk tanah air, ini berarti NU dengan sekuat tenaga akan menjaga keutuhan negara dan memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya, sungguh suatu tujuan yang mulia dan itu sudah ditunjukkan dalam sejarah." Ucapnya.

Selelah apel selesai, kegiatan selanjutnya dimeriagkan oleh Kirab 1000 santri yang mencakupi santri seluruh TPQ Se-Bansari. Beriring-iringan kurang lebih 100 mobil memadati jalan di jalan wilayah Bansari. 



Pada puncak acara diadakan juga MWC NU Bansari Bersholawat dan pembacaan Maulid Simtudduror dihadiri oleh Al-Habib Muhammad Arifin Ba'abud dengan diiringi oleh Hadrah Al-Banimuro Temanggung.

06 December 2021

LPBI NU MWC Bansari Terjun Evakuasi Bencana Angin Ribut di Kecamatan Parakan


Media Informasi MWC NU Bansari

Kamis, 2 Desember 2021 LPBI NU MWC Bansari terjun ke Parakan saat setelah terjadinya angin ribut di suatu daerah Kecamatan Parakan. berikut kejadian yang di peroleh dari BPBD Kabupaten Temanggung:


Kepada Yth.

1.Kepala Pelaksana BPBD Kab.Temanggung


Update Informasi kejadian angin ribut pada hari ini Kamis 2 Desember 2021 pukul 19.00 wib. 


A.Waktu Kejadian :  

Kamis 2 Desember 2021

Pukul 16.00 Wib


B. Lokasi 

1. Ling. Panjangsari Lama Kelurahan Parakan Wetan Kec. Parakan

2. Dusun Mulyosari Desa Wanutengah Kec. Parakan


C.Pelapor :

Sekcam Parakan


D.Kronologi :

Angin kencang yang berhembus dari arah utara menuju selatan di wilayah Kec. Parakan mengakibatkan beberapa 

wilayah di Kec. Parakan Mengalami dampak kerusakan di : 


1. Ling. Panjangsari lama  Kelurahan Parakan wetan Kec. Parakan. 


Rt 04 Rw 07

1. Bapak antonius ( 40 th )

1 kk 4 jiwa.

Kerusakan atap dan tembok roboh bagian atas.

Kerugian : 4 juta 


2. Bapak iswari ( 65 th)

1 kk 4 jiwa

Kerusakan pada genting

Kerugian 4 juta


3.Ibu Sukariem (95 th)

2 kk 6 jiwa 

Kerugian 3 juta.


4.parkiran / tempat pertemuan warga 

Kerugian 1 juta


Rt 02 Rw 07

1. Bapak agung ( 54 th)

2 kk 2 jiwa Kerusakan pada genting dan sudah diperbaiki

Kerugian rp 400 rb


- Masjid Al Mujahidin

Panjangsari lama

Kerusakan pada atap parkir

Kerugian 1 juta


- Gereja Kristen Indonesia 

Panjangsari lama 

rusak ringan Bagian atap


2. Desa Wanutengah Kec. Parakan


Dusun Mulyosari Rt01/Rw03 


1. Bapak edi ( 50 tahun)

1 kk jiwa

Rusak gending rusak ringan

Karugian 1 juta


2.pak untoro ( 40 tahun)

1 kk 5 jiwa

Rusak ringan

Kerugian  1 juta


3. Bapak rohani ( 50 th)

1 kk 4 jiwa

Rusak atap rumah 

Rusak parah

Kerugian 7 juta


4. Bapak kardi ( 51 th)

Toko mobil

Rusak ringan

Rusak pada kanopi


Dusun Mulyosari Rt3 Rw3


1. Ibu Sabariyah 2kk 4jiwa atap rumah rusak ringan Kerugian Rp700.000


2. Ibu wiwik sumariyah 2kk 4jiwa atap rumah rusak ringan Kerugian 1.000.000


3. Bp Wadiyono 2kk 6jiwa atap rumah rusak ringan  kerugian Rp. 800.000


4. Bp Slamet Riyadi 1kk 4jiwa rusak ringan  atap rumah Rp. 500.000


5. Bank Surya Yuda

Rusak ringan Bagian atap parkiran kendaraan


E. Kerugian

Kerugian total 

Rp.17.300.000


F. Korban Jiwa

- Nihil


G.Upaya yang di lakukan :

1. Asesment/pendataan

2. Melakukan koordinasi dengan Kecamatan, Kelurahan Parakan Wetan, Perangkat Desa Wanutengah


H.Kebutuhan mendesak

- Logistik Kerja Bakti

-  Perbaikan Kerusakan Rumah terdampak Angij Ribut


I. Mengungsi / Tidak

-   Nihil


J. Unsur Terlibat

1. BPBD Kabupaten Temanggung

2. Kecamatan Parakan

3. PMI Temanggung

4. MDMC Temanggung

5. Baguna

6. Bagana

7. Pramuka Peduli

8. Banser

9. LPBI NU

10. Garda Rescue

11. Perangkat Desa Wanuttengah

12. Masyarakat Desa Wanutengah

13. Masyarakat Kel. Parakan Wetan

14. ORARI Temanggung

15. TAGANA Temanggung


J. Petugas TRC

1. Yani Alifi

2. Heri Kuswanto

3. Bayu S

4. Iman Triyogo


K. Operator Data Informasi

1. Khotibul Umam


Demikian Laporan POSKO BPBD Kabupaten Temanggung.

Salam Tangguh dan Salam Kemanusiaan


POSKO BPBD Kabupaten Temanggung

Jl.S.Kadar Maron No.21 Sidorejo Temanggung 56221

• Email : bpbd@temanggungkab.go.id

• Instagram : bpbd_kabtemanggung

• Facebook  : Bpbd Kab Temanggung

• Twitter       : BPBD_TEMANGGUNG

• Whatsapp : 085161944911

• Youtube    : Bpbd  Temanggung

• Website    : http://bpbd.temanggungkab.go.id

Freq  VHF : Output : 149.110 MHz  Duplek : -940 MHz

Media Informasi MWC NU Bansari



-----------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------- 

Kunjungi Sosial Media MWC NU Bansari


Email

lazisnumwcbansari@gmail.com 


Facebook

Nahdlatul Ulama Mwc Bansari

https://www.facebook.com/nucarelazisnu.mwcbansari.3 


Instagram

mwcnu.bansari

https://instagram.com/mwcnu.bansari 

ipnuippnupacbansari

https://instagram.com/ipnuippnupacbansari 


Web

Media MWC NU Bansari

https://mediformwcnubansari.blogspot.com/?m=1 


Youtube 

Media MWC NU Bansari

https://youtube.com/channel/UCOpIJ_MBv5U4JdimmrR2j1w 



02 June 2021

Kyai Haji Tolchah Mansoer - Pendiri IPNU

 

Prof. Dr. Kyai Haji Tolchah Mansoer - Pendiri IPNU

Prof. Dr. KH. Moch Tolchah Mansoer, beliau adalah seorang ulama sekaligus cendekiawan muslim yang berpengaruh. Beliau juga seorang guru besar ilmu keislaman dan hukum tata negara di berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta dan beberapa kota lain. Beliau juga menjadi salah satu dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang beberapa kali pernah menjabat sebagai dekan ataupun rektor di berbagai perguruan tinggi yang berbeda.

Seorang ulama yang berpandangan luas ini telah menjadi aktivis NU sejak usia remaja. Mengingat hal tersebut tidak mengherankan bila ulama yang satu ini dikenal dekat dengan generasi muda. Beliau tidak pernah lelah memberikan semangat dan dorongan kepada mereka. Mbah Tolchah merupakan tokoh istimewa dalam tubuh NU, selain mubaligh yang handal beliau sekaligus seorang yang produktif menulis buku-buku keagamaan, buku ilmu hukum, dan artikel di beberapa mediamassa. Beliau juga termasuk seorang birokrat di Yogyakarta yang pernah menduduki jabatan eksekutif maupun legislatif. Meskipun begitu, keulamaan dan kecendikiawanannya lebih menonjol dikalangan masyarakat daripada jabatan formal yang lain.

K.H Tholhah Mansur dilahirkan pada tanggal 10 September 1930 dikota Malang Jawa Timur, Putra dari K. H. Mansur, seorang ulama dan pedagang kecil di kota tersebut. Ayahnya yang berdarah Madura berkeinginan agar Muhammad Tholhah Mansur seperti kakaknya, Usman (Mayor K. H. Usman Mansur), kelak menjadi seorang ulama. Disela-selanya menuntut ilmu dijenjang pendidikan umum, ia giat mengaji. Proses pendidikan keduanya tidaklah lancar, tapi keduanya mampu dicapainya, walaupun memerlukan waktu lama. Beliau juga termasuk kutu buku dan gemar akan ilmu, sekaligus otodidak, bahkan beliau tak segan-segan menjual mobilnya untuk membeli kitab kuning dan buku.

Pendidikan pertama KH. Tolchah Mansur di peroleh di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Jagalan Malang (1937-1945), kemudian melanjutkan di Madrasah Tsanawiyah ditempat yang sama hingga kelas III. Di Madrasah yang didirikan oleh K. H. Nahrawi Thahir ini, Muhammad Tholhah Mansur diasuh oleh K.H. Muhammad Syukri Ghazali dan Kyai Murtaji Bisri.

Pada tahun 1947, pelajar usia 17 tahun ini menjadi sekretaris Sabilillah daerah pertempuran Malang Selatan, sehingga ia harus meninggalkan sekolahnya. Baru setelah perang kemerdekaan usai, ia meneruskan sekolah di Taman Madya Malang sampai lulus tahun 1951.

Setelah lulus Taman Dewasa, ia masuk Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik (HESP), Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Kuliahnya tidak berjalan lancar, karena ia memang aktivis organisasi. Pada tahun 1953, Muhammad Tholhah Mansur berhenti kuliah untuk sementara waktu dan baru tahun 1959 ia kembali ke bangku kuliah. Semangat Mbah Tolchah untuk belajar tidak pernah surut, walaupun telah menikah beliau tetap kembali ke bangku kuliah untuk menyelesaikan studinya, hingga kemudian Ia mampu menyelesaikan jenjang sarjana dan menjadi Sarjana Hukum pada tahun 1964.

Meskipun waktu yang diperlukan oleh Mbah Tolchah untuk menempuh sarjana hukum memakan waktu 13 tahun. Namun, berkat kegemarannya membaca beliau mampu menyelesaikan gelar Doktor Ilmu Hukum ( Jurusan Hukum Tata Negara) dalam waktu relatif singkat. Yakni dalam waktu hanya lima tahun. Dengan Promotor Prof. Abdul Baffar Pringgodigdo, S.H, Muhammad Tholhah Mansur berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Hukum Universitas Gajah Mada dengan judul disertasi “Pembahasan Beberapa Aspek Tentang Kekuasaan-kekuasaan Eksekutif dan Legislatif Negara Indonesia (17 Desember 1969)”. Disertasi ini kemudian diterbitkan menjadi buku oleh penerbit Radya Indria, Yogyakarta(1970).

Pendidikan ilmu-ilmu kesilaman didapatkannya dari guru-guru ngaji, khususnya K. H. Syukri Ghazali ketika ia belajar di Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Jagalan. Kebetulan rumah Muhammad Tholhah Mansur tidak jauh dari madrasah dan rumah mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia itu. Selesai sekolah ia langsung mengaji, demikian pula ketika ia membantu K. H. Syukri Ghazali mengajar di madrasah tersebut. Disamping itu ia mengaji posonan (bulan Ramadhan) ke beberapa pondok pesantren. Diantaranya, di Pondok Pesantren Tebuireng dan Pondok Pesantren Al-Hidayah, Soditan Lasem. dibawah asuhan K. H. Ma’shum. Karena ia memang santri yang cerdas dan otodidak, maka wajarlah bila K. H. Muhammad Tholhah Mansur akhirnya menjadi seorang ulama besar.

Pengabdian KH. M Tholhah Mansur pada Organisasi dan Masyarakat

Dalam kehidupan organisasi, K. H. Muhammad Tholhah Mansur telah menjadi aktivis organisasi sejak usia remaja, terutama dikalangan NU. Ketika masih duduk dibangkuTsanawiyah, Ia pernah menjadi Sekretaris Ikatan Murid Nahdlatul Ulama (IMNU) kota Malang(1945). Pada saat itu Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) belum lahir, baru pada sembilan tahun kemudian Mbah Tolchah menjadi salah satu penggagas berdirinya IPNU.

Pengalaman organasisi berikutnya yang diperoleh oleh Mbah Tolchah adalah saat beliau berpindah ke Yogyakarta. Saat itu Ia pernah menjabat sebagai menjadi wakil Departemen Penerangan Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) dan menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) wilayah Yogyakarta.

Meskipun pernah menduduki berbagai jabatan strategis dalam beberapa organisasi islam yang pernah ada saat itu, sebagai generasi muda NU yang militan ia mempunyai gagasan mendirikan organisasi Islam yang khusus mewadahi pelajar NU. Gagasan ini kemudian Ia sampaikan dan akhirnya pada Konferensi Lembaga Pendidikan Ma’arif NU di Semarang (22 Februari 1954) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) didirikan. Kemudian, berdasarkan konferensi tiga kota di Solo rekan Tholhah dipilih secara aklamasi terpilih sebagi ketua umumnya.

Setahun kemudian menyusul berdirinya Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) yang dipimpin oleh Ny Hj.Umroh Mahfudlah(1955). Jabatan ketua umum ini dipertahankannya dalam Muktamar I di Malang (1955), Muktamar II di Pekalongan (1957) dan Muktamar III di Cirebon (1958). Sampai sekarang kedua organisasi ini tetap hidup, walaupun pada tahun 1985 sesuai UU Nomor 8 Tahun 1985 yang melaranga danya organisasi pelajar selain OSIS, maka IPNU menjadi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama dan IPPNU menjadi Ikatan Putri Putri Nahdlatul Ulama. Di era reformasi kondisi telah berbeda maka sejak tahun 2003 IPNU dan IPPNU kembali menjadi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama sebagimana semula sewaktu didirikan.

Perjuangan KH. Moch Tolchah Mansoer selanjutnya adalah sebagai ketua Pengurus Wilayah Partai NU Daerah Iistimewa Yogyakarta. Setelah terjadi fusi empat partai islam (NU, Parmusi, PSII dan Perti) menjadi Partai Persatuan Pembangunan (5 Januari 1973), beliau lebih banyak berperan aktif di Jamiyah Nahdlatul Ulama, disamping sebagai guru besar di beberapa perguruan tinggi dan mubaligh. Sebagai gantinya Dra. HJ. Umroh Mahfudloh (istrinya), tampil sebagai aktivis PPP, bahkan sampai menjadi ketua DPW PPP Daerah Istimewa Yogyakarta dan beberapa kali menjadi anggota DPRD I Yogyakarta dan DPD/MPR RI. Prof. Dr. K. H. Muhammad Tholhah Mansur, adalah salah seorang tokoh yang ikut membidani kembalinya ke Khittah 1926, dalam Muktamar NU ke 27 di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukerejo, Asembagus Situbondo, yang diasuh oleh K. H. As’ad Syamsul Arifin. Dalam Muktamar tersebut , beliau terpilih sebagai salah seorang Rois Syuriah PBNU dibawah pimpinan Rois Aam K. H. Ahmad Shiddiq dan Wakil Rois Aam K. H. Rodli Sholeh.

Sesuai dengan aktivitasnya dalam organisasi, maka K. H. Muhammad Tholhah Mansur pernah beberapa kali memegang jabatan dalam pemerintahan terutama di Daerah IstimewaYogyakarta. Ia pernah terpilih menjadi anggota DPR mewakili NU (1958) dan tahun itu juga ia diangkat sebagai anggota Dewan Pemerintah Daerah (DPD), kemudain badan ini diubah namanya menjadi BPH (Badan Pemerintah Harian) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta(1958). BPH Merupakan lembaga eksekutif di daerah yang bertugas membantu kepala daerah.

Profesi Utama K. H. Muhammad Tholhah Mansur adalah sebagai pendidik sekaligus juru dakwah dan penulis. Sewaktu masih kuliah tingkat doktoral, beliau menjadi asisten dosen di IAIN Sunan Kalijaga (Sekarang UIN Sunan Kalijaga). Setelah lulus beliau masih tetap mengajar di IAIN, kemudian juga di beberapa perguruan tinggi lainnya seperti IKIP Yogyakarta (sekarang UNY), Akademi Militer di Magelang, IAIN Sunan Ampel Surabaya, Akademi Administrasi Negara, Universitas Hasyim Asy’ari Jombang, Universitas Nahdlatul Ulama Solo dan lain-lain. Guru Besar Hukum ini pernah memegang jabatan di beberapa perguruan tinggi , diantaranya Pembantu Rektor IAIN Sunan Kalijaga, kemudian Dekan Fakultas Ushuluddin, Direktur Akademi Administrasi Niaga Negeri di Yogyakarta (1965-1967), Rektor Universitas Hasyim Asy’ari (1970-1983) merangkap Rektor Institut Agama Islam Imam Puro, Purworejo (1975-1983) dan Dekan Fakultas Hukum Islam UNU (Universitas Nahdlatul Ulama) Surakarta. Dan juga pernah menjadi anggota badan Wakaf IAIN Sunan Kalijaga dan Badan Penyantun Taman Siswa Yogyakarta. Ulama sekaligus guru besar ini wafat pada hari senin 20 Oktober 1986 dan makamkan di kompleks makam Dongkelan Yogyakarta.



Diambil dari buku Ensiklopedi Ulama Nusantara karya H.M. Bibit Suprapto, S.H.,M.Sc.,M.Si (Ditulis ulang di NUsidoarjo.org)

 

Sumber:

https://ipnujateng.or.id/mengenal-tolchah-mansoer-pendiri-ipnu/

 

Pesan Kiai Tolchah Mansur untuk Seluruh Pelajar NU



Pengasuh Pesantren Sunni Darussalam yang merupakan putri ketiga dari pendiri IPNU-IPPNU, Hj Nisrin Ni’mah. Pesantren yang terletak di Dusun Tempelsari, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini merupakan pesantren peninggalan sang ibu yang beliau kelola bersama sang suami, KH Ahmad Fattah. Dalam kesempatan tersebut Hj Nisrin Ni’mah menyampaikan 5 pesan mendiang sang ayah untuk seluruh pelajar Nahdlatul Ulama.

Pertama, tidak menyia-nyiakan waktu yang dimiliki. "Salah satu upaya kita yaitu dengan mengisinya dengan kegiatan bermanfaat, seperti mengaji, belajar, berolahraga, juga dengan mengikuti organisasi seperti IPNU dan IPPNU," ungkapnya.

Kedua, menuntut ilmu dengan seimbang baik ilmu umum maupun ilmu agama, di manapun, kapan pun, dan dengan siapapun. Karena kita juga telah mengetahui banyak sekali ketamaan-keutamaan dari orang yang berilmu, maka KH Tolhah Mansur juga menginginkan generasi penerusnya menjadi generasi yang ‘alim. 

Ketiga, terus jalin silaturahim karena itulah yang akan menguatkan di saat kita sulit. Dengan menjaga silaturahim, kita berharap untuk dimudahkan di setiap usaha, misalnya dengan menjenguk orang sakit. “Menjaga silaturahim dengan cara jika ada yang sakit ditengok, jika ada yang senang tetap kita support, ya. Dengan begitu silaturahim akan selalu terjalin,” ucap Hj Nisrin. 

Kemudian keempat, bermanfaat bagi orang lain. Jadilah orang bermanfaat bagi orang lain meski hanya lewat goresan tanda tangan. Khairunnas anfa’uhum li naas, jadi meskipun kecil, kita bisa memberi manfaat di lingkungan sekitar.  “IPNU-IPPNU programnya di lingkungan adik-adik tinggal, baik di Boyolali maupun Wonogiri dekat dengan masyarakat ya, jadi masyarakat itu akan banyak mendapatkan manfaat dari adik-adik IPNU-IPPNU. Jangan sampai jauh dari masyarakat,” imbuhnya.

Kemudian kelima, jangan pernah berputus asa. Dalam keadaan apapun, jangan pernah beputus asa atas apa yang telah kita usahakan. Jika merasa sulit atau kurang mampu dalam menghadapi rintangan, berdoalah, mohon pertolongan dari Allah.  "Selain itu, tetaplah berikhtiar untuk memaksimalkan upaya kita meraih apa yang kita impikan," tuturnya. Ia juga berpesan kepada anak muda NU untuk senantiasa menggaungkan semangat Belajar, Berjuang, Bertakwa yang menjadi trilogi IPNU dan IPPNU. (Nurma/Muiz)

Pesan ini disampaikan kepada Pelajar NU Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali Jawa Tengah berziarah ke makam pendiri organisasi IPNU-IPPNU.


Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/105009/pesan-kiai-tolchah-mansur-untuk-seluruh-pelajar-nu-

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel